Cerita Hantu Sejarah Hantu Si Manis Jembatan Ancol

Jembatan Ancol tempo dulu yang masih ramai
Jembatan Ancol tempo dulu yang masih ramai
Awal mula pada zaman Hindia Belanda, di Batavia, hidup Mak Emper serta dua anaknya, Mpok serta Siti Ariah. Mereka tinggal di suatu paviliun punya seseorang juragan kaya.

Waktu Ariah berumur 16 th., sang juragan punya niat menikah dengan Ariah. Tetapi, Ariah tidak ingin dengan argumen terkecuali cuma bakal jadi selir, ada kakak Ariah, Mpok Ariah belum menikah. Jadi, Ariah juga kabur dari rumah untuk hindari sang juragan kaya.

Dalam pelariannya itu nyatanya bersua Oey Tambahsia, seorang yang populer kaya raya di Batavia waktu itu, ia mempunyai vila di lokasi traveling Bintang Mas (saat ini daerah Ancol), memergoki Ariah. Ibaratnya Ariah keluar dari kandang macan masuk ke sarang buaya, Oey juga mata keranjang.

Oey yang di kenal sukai mengoleksi wanita muda juga demikian kagum dengan kecantikan yang dipunyai oleh Siti Ariah. Jadi, Oey memerintahkan dua orang centengnya untuk menangkap Siti Ariah.

Ariah lari serta memberi perlawanan yang sangatlah hebat pada dua centeng bernama Pi’un serta Surya itu. Sampai pada akhirnya, di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter yang saat itu populer sangatlah angker, jadi saksi tewasnya Ariah di tangan ke-2 centeng itu.

Jenazahnya dibuang di ruang persawahan, seputar 400 mtr. dari Jembatan Ancol. “Peristiwa itu berlangsung pada 1817, ” kata Ridwan Saidi, tokoh Betawi yang lakukan riset perihal legenda Ariah dari saksi-saksi hidup pada th. 1955-1960.

Jembatan Ancol kini yang sudah dirombak dan diperbaharui sehingga nampak lebih bagus
Jembatan Ancol kini yang sudah dirombak dan diperbaharui sehingga nampak lebih bagus
Pergi dari cerita itu, di seputar Sunter serta Ancol kerap berlangsung penampakan gadis manis yang diakui juga sebagai hantu dari Siti Ariah yang gentayangan.

Banyak narasi mistis yang terkait dengan Si Manis Jembatan Ancol ini. Di th. 60-an saat daerah Ancol masih tetap berbentuk empang-empang (tambak), seseorang pendayung perahu pernah bersua dengan Si Manis. Wanita itu naik perahu malam-malam serta membayar pendayung itu dengan daun.

Penjual rokok di dekat pintu keluar Ancol, Anshori, mengakui pernah lihat Siti Ariah dari dekat. Ia buka pertama kalinya kios rokoknya disini pada 1990, tepatnya di samping jembatan goyang.

Waktu itu malam Jumat, Anshori tengah menunggui kiosnya, agak gerimis. Seputar jam 1 pagi, melalui seseorang wanita. Saat telah agak jauh, wanita itu berbalik arah hampiri kios Anshori sambil tersenyum. Anshori menegur wanita yang disangkanya calon konsumen dagangannya itu. Jarak Anshori dengan wanita itu kurang lebih 50 cm.

Menurut Anshori, wanita itu wajahnya manis, dan menggunakan baju kuning serta rok abu-abu. Sesudah di tanya akan berbelanja apa, wanita itu menghilang.

Pada 1995, seseorang pelukis di Ancol didatangi seseorang wanita yang meminta dilukis. Saat itu hari sudah gelap serta gerimis mulai turun.

Sesuai sama keinginan wanita itu, sang pelukis mulai menyapukan kuasnya pada permukaan kanvas. Tetapi, waktu sang pelukis baru menggambar 1/2 sisi badannya, wanita itu menghilang. Warga yakin bahwa wanita itu yaitu Si Manis Jembatan Ancol.

Post a Comment

0 Comments