Cerita Hantu di Gedung Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung

Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung
Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung
Bandung adalah salah satu lokasi yang sering dikunjungi untuk traveling warga Jakarta selain Bogor. Sebuah cerita dari salah satu rekan yang pernah kuliah di Bandung, di salah satu Universitas yang cukup lama dan sudah terkenal di Bandung. Namun tidak ada yang menyangka bahwa gedung tersebut khususnya di Fakultas yang Ia pakai tersebut ternyata ada sebuah rahasia serius. Bagaimana kisahnya? Mari Kita simak berikut ini.

Aku tidak pernah tahu kenapa ini bisa terjadi kepadaku, tidak pernah terlintas sedikitpun didalam benak tentang apa yang akan Diriku alami ini. Sebuah kejadian menyeramkan, kejadian yang Diriku tidak pernah mau mengalaminya lagi. Kampus tempat kuliahku itu sangat terkenal, apalagi fakultasku yaitu fakultas hukum.

Banyak orang-orang pintar yang masuk kesana, ternyata fakultas itu terkenal bukan hanya karena orang-orangnya pintar tapi cerita mistisnya. Ketika Diriku masuk kuliah, disebuah Universitas Parahyangan didaerah ciumbuleuit itu, Diriku sengaja tidak mengikuti ospek karena waktu itu Diriku masih sibuk dikota jakarta.

Jadi ketika mahasiswa baru lain sedang ospek, Diriku masih sibuk cari kost disekitar kampus. Makanya, ketika hari pertama masuk, Diriku sudah disibukan dengan banyak tugas. Dan mengharuskanku mengerjakan tugas sampai tengah malam. Karena banyak hal yang Diriku lewatkan ketika hari pertama ospek.

Tugas sebenarnya tidak terlalu berat, cuman Diriku harus mengerjakannya dikampus, untuk mencontek dari mahasiswa lain yang mengikuti ospek. Hari itu, hari kedua Diriku masuk kuliah, sampai maghrib Diriku masih berada dikampus.

Masih sibuk mengerjakan tugas dengan kelompok lainnya, berkutat dengan catatan-catatan tugas dari mahasiswa senior dan tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam 8 malam. Hanya tinggal Diriku dan beberapa orang di teras fakultas hukum. Suasana kampus mulai sepi, angin bertiup kencang dan sayup-sayup Diriku masih mendengar beberapa orang berbincang dari jauh.

Ada mahasiswa lain yang masih dikampus, Diriku terus mencatat sampai akhirnya catatan dan tugas hampir selesai. Diriku pun segera memberaskan barang-barang dan memasukan catatan ke dalam tas, “John, balik ayo”.

Aku melirik kearah teman yang memanggilku dan bersiap untuk pulang. Sambil tersenyum Diriku mengatakan kepada temanku untuk pulang duluan, karena Diriku masih harus menemui beberapa kakak senior untuk meminta tanda tangan.

“Kamu belum semua john?”, Diriku pun menjawab “ya masih mau cari, siapa tahu masih ada senior yang berada dikampus”.

Lokasi Kampus Universitas Parahyangan
Lokasi Kampus Universitas Parahyangan
Temanku melambaikan tangan dan pamit untuk pulang duluan, Diriku pun kini sendirian. Mataku celingak-celinguk ke arah ruang senior, sedikit berjalan dan menundukan badanku dibawah sebuah pohon besar. Dari bawah pohon itu Diriku masih melihat beberapa senior sedang mengobrol.

Tadinya Diriku mau menghampiri mereka, namun Diriku segan. Ya, takut mengganggu mereka jadi Diriku putuskan untuk menunggu di pohon-pohon itu sambil menunggu senior lewat ataupun turun dari ruangan senior.

Angin dingin terasa menusuk kulit, desirannya menggerakan daun-daun yang bergoyang kesana kemari hingga membuat suara yang menyeramkan.

Aku menunggu sambil memainkan ponsel, sesekali mataku melongok keruangan senior. Tapi mereka masih mengobrol, sampai tiba-tiba saja sayup-sayup Diriku mendengar orang yang bersenandung kecil. Dengan reflek Diriku menengadahkan kepalaku mencari asal suara senandung itu. Tapi ditempatku, sejauh mata memandang hanyalah suasana kampus yang sunyi.

Sesekali terdengar suara gelak tawa dari ruangan senior, membuatku tidak mencurigai apapun. Namun, setelah Diriku dengar lagi suara senandung itu bukan berasal dari ruangan senior. Suara itu tampak seperti dekat namun suaranya sangat kecil. Tidak terlalu jelas, lagu apa yang disenandungkan dan Diriku menjadi semakin penasaran.

Dalam rasa penasaran itu, entah dari mana tiba-tiba Diriku dikejutkan dengan batu kerikil kecil jatuh menimpa kepalaku. Sepertinya itu dari atas pohon, Diriku melihat kearah atas. Ya Tuhan, tiba-tiba saja Diriku dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang menyeramkan.

Dari atas pohon itu menjulur sepasang kaki putih pucat yang bergerak-gerak dan ketika Diriku lihat lagi ke atas. Sesosok perempuan memakai baju merah sedang duduk diatas pohon itu.

Dia duduk diatas pohon besar sambil bersenandung, Diriku tidak bisa melihat wajahnya. Hanya kulit putih pucat sampai akhirnya, tiba-tiba dia melihat ke arahku. Perempuan itu melihat kearahku sambil memainkan rambutnya. Disitulah Diriku melihat dengan jelas wajahnya sangat pucat dan matanya membelalak dengan senyuman menyeringai.

Menatap kebawah, kemudian selama beberapa detik terdengar suara tertawa cekikikan. Dalam kepanikan dan ketakutan Diriku mengumpulkan tenaga untuk berteriak.

Tanpa Diriku sadari teriakanku cukup keras, sampai akhirnya teriakanku terdengar oleh para senior yang berkumpul diruangan yang tidak jauh dari pohon itu. Diriku menutup wajahku sambil berteriak sampai,

Diriku mendengar suara seseorang “itu kenapa sih? Sadar”. Lalu Diriku merasakan ada sebuah tangan yang mendekapku.

Aku membuka tangan dari wajahku dan Diriku melihat sudah ada beberapa senior yang memapahku pergi keruangan atas. Diriku mulai meneteskan air mata takut, seorang senior mulai menghampiriku sambil memberikanku segelas air.

Diriku masih ketakutan dan menangis, senior perempuan tadi kemudian duduk diam disampingku sambil memeluk dan menenangkanku.

Beberapa jam kemudian Diriku mulai tenang, dan menceritakan apa yang Diriku lihat diatas pohon tersebut. Mereka tampak ketakutan, senior itu pun memutuskan untuk pulang bersamaku dan menemaniku sampai rumah. Dan malam itu, menjadi malam terberat dan paling menyeramkan. Esok harinya kejadian yang Diriku alami menjadi buah bibir diantara para senior dan mahasiswa baru.

Singkat cerita Diriku sudah kuliah seperti biasa, dan kalau Diriku melintasi pohon tersebut. Samar-samar Diriku masih mendengar senandung menyeramkan itu. Entah trauma atau perasaanku saja, pada akhirnya Diriku mendapat sebuah cerita tentang pohon tersebut.

Para senior menyebutnya sebagai pohon PKH yang kalau siang mahasiswa/i hukum sering dipake untuk nongkrong. Konon diatas pohon tersebut memang sering terlihat penampakan wanita berbaju merah, jika malam hari masih ada yang nongkrong ditempatnya. Mungkin dia merasa terganggu dengan adanya orang ditempat istirahatnya.

Post a Comment

0 Comments